Perusahaan inovasi teknologi akuakultur di Indonesia, FisTx, baru-baru ini melalukan peluncuran awal (soft launching) produk terbaru mereka, teknologi elektrolisis. Teknologi ini diklaim sebagai produk pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk mendukung pengelolaan kualitas air budidaya udang.

Acara peluncuran yang berlangsung di Unit kerja Budidaya Air Payau (BAP) Congot, Yogyakarta, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain para petambak udang, mitra bisnis, serta perwakilan pemerintah.

“Dengan menggunakan teknologi elektrolisis, para petambak dapat mengelola kualitas air tambak secara efisien, meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” menurut keterangan tertulis FisTx.

Apa Itu Elektrolisis?

Elektrolisis adalah proses elektrokimia yang memanfaatkan arus listrik untuk memecah senyawa kimia menjadi komponennya. Dalam media akuakultur, elektrolisis menghasilkan menghasilkan asam hipoklorit (HOCl) dan ion klorida yang dapat meningkatkan ORP dan Menstabilkan kualitas air.

Prinsip dasarnya, Elektrolisis ini bekerja dengan cara menggunakan elektroda yang disusun sedemikian rupa dan ketika aliran listrik mengalir, proses elektrolisis menghasilkan senyawa aktif yang dapat menghasilkan OCl- sebagai senyawa desinfektan. Senyawa tersebut berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui proses redoks.

 Keunggulan teknologi elektrolisis

  • Mengeliminasi 99% Bakteri Patogen
    Teknologi elektrolisis mampu menghasilkan HOCl yang efektif mengatasi masalah kualitas air di tambak, seperti keberadaan mikroba patogen yang merugikan.
  • Menguraikan Bahan Organik Berbahaya (NH3)
    Air yang tercemar bahan organik dan limbah pakan udang, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan udang, bisa diatasi melalui proses oksidasi menggunakan teknologi elektrolisis.
  • Mendukung Keberlanjutan Budidaya
    Teknologi ini menjaga kualitas air sambil mengurangi kebutuhan bahan kimia, sehingga membantu petambak menjalankan usaha budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan Hasil Panen dan Kualitas Udang
    Dengan menghasilkan oksigen terlarut yang cukup, teknologi ini membantu mempercepat metabolisme udang sekaligus mengurangi stres, sehingga petambak bisa menikmati hasil panen yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.
  • Mengurangi Biaya Operasional
    Teknologi elektrolisis dapat memangkas biaya operasional petambak dengan mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pengolahan air dan limbah. Selain hemat, solusi ini juga lebih ramah lingkungan.

Dalam sambutannya, CEO FisTx, Rois Mubarok, menyampaikan, FisTx berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif yang memberdayakan petambak udang di seluruh Indonesia. Teknologi elektrolisis ini adalah hasil penelitian dan pengembangan intensif yang kami yakini dapat membawa perubahan besar bagi industri akuakultur di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Rois Mubarok, CEO FisTx Indonesia.

Rois Mubarok, CEO FisTx Indonesia

Selain memperkenalkan teknologi baru, acara ini juga mencakup sesi presentasi tentang teknologi elektrolisis dari FisTx, diskusi panel, serta demonstrasi langsung penggunaan teknologi tersebut di tambak milik Unit Kerja Budidaya Air Payau Congot.

Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Budidaya Air Payau dan Laut BPTPB DIY, Diduk Kristina Hendra, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh produk elektrolisis baru dari FisTx. Kami berharap alat ini dapat menjadi solusi bagi pembudidaya udang, khususnya dalam meningkatkan kualitas air pada media budidaya.”

Melalui peluncuran tersebut, FisTx berharap produk elektrolisisnya dapat menjadi awal transformasi industri udang di Indonesia. Teknologi elektrolisis memiliki potensi mengubah cara petambak udang mengelola tambak dan membawa industri ini bergerak maju dan lebih berkelanjutan.