Sakti Academy merupakan model pembelajaran yang cocok untuk mahasiswa maupun lulusan muda. Mereka tidak hanya ditantang untuk terlibat langsung di lapangan, tetapi juga diajak memahami permasalahan nyata di industri tambak udang.
Baca selengkapnya
Biosekuriti tambak meliputi sanitasi dan desinfeksi, kontrol lalu lintas kendaraan dan pekerja, pencatatan riwayat kesehatan, pembersihan tambak, kontrol terhadap pakan dan air, serta kontrol limbah dan udang yang mati.
Baca selengkapnya
Deklarasi ini bisa menjadi momen bagi semua pemankgu kepentingan untuk menerapkan praktik-prakktik budidaya udang berkelanjutan.
Baca selengkapnya
GSF kembali menerapkan skema harga tiga tahap, dengan harga early-bird yang tetap sama seperti tahun lalu
Baca selengkapnya
Shrimp Outlook 2025 menyoroti strategi peningkatan daya saing industri udang Indonesia melalui inovasi, biosekuriti, keberlanjutan, dan diversifikasi pasar ekspor.
Baca selengkapnya
Kerja sama ini bertujuan untuk mencetak SDM unggul yang siap terjun di industri tambak udang melalui pendidikan dan pelatihan yang intensif.
Baca selengkapnya
Faktor-faktor yang menyebabkan outbreak penyakit meliputi intensifikasi tambak, degradasi kondisi lingkungan, praktik manajemen yang kurang optimal, tingginya jumlah patogen di lingkungan, serta penurunan kekebalan udang akibat stres lingkungan.
Baca selengkapnya
SCSA merupakan komunitas yang beranggotakan anak-anak muda dengan cita-cita besar menghidupkan kembali budidaya udang di wilayah Pansela.
Baca selengkapnya
Monitoring kualitas air tambak harus diikuti dengan prosesur yang benar agar hasil pengukuranny valid dan akurat.
Baca selengkapnya
Isu mikroplastik dan perubahan iklim semakin menambah tantangan budidaya udang. Perlu terobosan manajemen kualitas air agar menguntungkan.
Baca selengkapnya
Deteksi dini melalui PCR dan pengelolaan SDM yang disiplin juga menjadi kunci dalam mencegah penyebaran penyakit.
Baca selengkapnya
Efisiensi listrik merupakan faktor penting dalam mengurangi biaya operasional tambak intensif yang mencapai 20-25 persen total biaya produksi.
Baca selengkapnya
