Global Shrimp Forum (GSF) secara resmi merilis program lengkap untuk edisi keempatnya yang akan digelar pada 2–4 September 2025 di Utrecht, Belanda. Pada tahun ini, forum besar di sektor perudangan global ini akan menghadirkan sekitar 500 peserta dari berbagai negara dan berbagai profesi, mulai dari petambak, eksportir, importir, investor, pengusaha ritel, inovator, hingga organisasi non-profit. Para peserta akan berkumpul untuk membahas berbagai tantangan dan peluang dalam industri udang yang terus berkembang.
Tahun ini, lebih dari 110 pembicara telah menyatakan kesiapannya, termasuk 24 di antaranya adalah perempuan. Hal ini mencerminkan meningkatnya keberagaman dan semangat kolaboratif dalam rantai nilai industri udang global.
Direktur GSF, Willem van der Pijl, menyatakan bahwa meskipun industri udang menghadapi tantangan yang kompleks belakangan ini, peluang untuk bertransformasinya sangat luar biasa. Menurutnya, program 2025 dirancang untuk menyatukan para ahli, sudut pandang baru, serta informasi pasar yang relevan guna membantu para pelaku industri membuat keputusan yang tepat dan membangun masa depan yang lebih tangguh dan bertanggung jawab.
Program GSF 2025 akan dibuka dengan sesi pleno yang membahas dua isu utama. Pertama, pengaruh geopolitik dan kekuatan ekonomi makro terhadap industri udang, termasuk tarif perdagangan AS, dengan menghadirkan Jan Lambregts (Rabobank), Angel Rubio (Urner Barry), and Bob de Haan (Shrimp Insights). Kedua, pembaruan informasi terkait kondisi terbaaru, inovasi, dan keberlanjutan, termasuk diskusi penting mengenai batasan dan regulasi dalam penggunaan klaim hijau (green claims) dalam pemasaran, dengan menghadirkan Bastiaan van Tilburg (Aquaculture Stewardship Council), Lucas de Groot (GRO Investments), dll.
Selain itu, analisis pasar global akan kembali menjadi salah satu sesi yang paling dinantikan. Sesi ini akan menampilkan analisis mendalam tentang tren perdagangan udang internasional, dengan kehadiran sejumlah perusahaan besar dari sisi importir seperti Chicken of the Sea, Maruha Nichiro, Optimized Integration Group, dan Eurotrade, serta eksportir seperti Viet Uc, Asosiasi Eksportir Seafood India, GLuna Shrimp, dan Bumi Menara Internusa. Perspektif yang beragam dari para pelaku ini akan memberikan gambaran lengkap tentang dinamika pasar dan tekanan harga yang sedang berlangsung.
Forum juga akan menyajikan pembahasan khusus mengenai perkembangan industri di Vietnam, Brasil, dan Meksiko. Salah satu sesi akan menampilkan dialog eksklusif dengan CEO dan Wakil Presiden Viet-Uc dari Vietnam. Selain itu, perusahaan agribisnis global seperti Cargill dan ADM yang memiliki keterlibatan kuat di industri udang Brasil dan Meksiko, akan memberikan gambaran strategis mereka. Rafael Pedrosa dari Marfresco Pescados (Brasil) dan David Castro dari Manta Bay Seafood (Meksiko) juga akan turut serta untuk membahas dinamika pasar konsumen di negara masing-masing.
Forum ini juga akan menghadirkan sesi khusus yang membahas perkembangan industri udang di Vietnam, Brasil, dan Meksiko. Salah satu sorotan utama adalah dialog eksklusif bersama CEO dan Wakil Presiden Viet-Uc dari Vietnam. Selain itu, perusahaan agribisnis global seperti Cargill dan ADM, yang memiliki peran besar di industri udang Brasil dan Meksiko, akan membagikan pandangan strategis mereka. Rafael Pedrosa dari Marfresco Pescados (Brasil) dan David Castro dari Manta Bay Seafood (Meksiko) juga akan hadir untuk mengulas dinamika pasar konsumen di negara masing-masing.
Inovasi akan menjadi fokus utama melalui dua sesi khusus bertajuk Shrimp x Tech x Innovation. Sesi pertama, AI and Automation in Processing and By-Products Valorization, akan mengulas jalan tengah teknologi dan prinsip sirkularitas. Salah satu highlight dalam sesi ini adalah peluncuran studi terbaru yang didanai GSFF tentang pemanfaatan produk sampingan, yang akan dipresentasikan oleh Melanie Siggs. Selain itu, startup Karmic serta perusahaan teknologi chitosan terkemuka juga akan memamerkan inovasi mereka. Di tengah tekanan margin yang kian ketat, upaya mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah kini menjadi kebutuhan mendesak—baik dari sisi ekonomi maupun keberlanjutan.
Sesi kedua, Farm Optimization, akan diisi dengan sesi singkat dari para pionir teknologi seperti Jala, Tomota, ShrimpL, dan Kampi. Sesi ini dipandu oleh AQ1 dan International Finance Corporation (IFC), dan akan membahas bagaimana teknologi digital, sistem pertambakan cerdas, serta pendekatan presisi yang dapat mengubah cara operasional di lapangan.
Topik investasi juga akan dibahas dalam Finance & Investment Summit: Bagian 2. Di sini, perwakilan dari Nutreco, Inve Aquaculture, SyAqua, dan Mitsui akan berbagi pandangan mereka terkait tren pembiayaan di sektor akuakultur. Sesi ini akan dilanjutkan dengan diskusi panel bersama tokoh-tokoh penting dari Rabobank, SF Investments, dan Ocean 14 Capital, yang akan mengulas strategi untuk mendorong investasi jangka panjang demi produksi udang yang berkelanjutan.
Forum ini akan ditutup dengan Plenary Climate Summit, di mana Global Shrimp Forum akan meluncurkan laporan penting tentang emisi karbon dalam rantai pasok industri udang. Sesi penutup ini akan dipandu oleh Darian McBain, mantan Chief Sustainability Officer dari Thai Union, yang akan memimpin diskusi mengenai bagaimana industri dapat membiayai upaya pengurangan emisi sekaligus menyesuaikan diri dengan target iklim global.
Sebagai acara istimewa bagi para sponsor dan tamu terpilih, hari pertama GSF akan ditutup dengan pemutaran dokumenter eksklusif Hope in the Water—film yang masuk nominasi Emmy dan mengangkat solusi pangan biru untuk memberi makan dunia sembari memulihkan laut dan perairan darat. Episode ini menampilkan nama-nama besar seperti Shailene Woodley, Martha Stewart, Baratunde Thurston, dan José Andrés, serta diproduksi oleh David E. Kelley dan Andrew Zimmern. Setelah pemutaran, akan ada sesi diskusi hangat bersama Jennifer Bushman, pendiri Hope in the Water, dan Dr. Loc Tran, petambak udang inovatif dari Vietnam yang juga tampil dalam film tersebut.
Dengan agenda yang ambisius, berfokus pada solusi, dan melibatkan berbagai pihak dari seluruh rantai pasok industri udang global, GSF 2025 diperkirakan akan menjadi edisi paling berdampak sejauh ini. Willem van der Pijl menegaskan bahwa pada intinya, Global Shrimp Forum adalah tentang membangun koneksi—lintas negara, sektor, dan gagasan. Di tengah tantangan industri yang semakin kompleks, ia meyakini bahwa dialog terbuka, berbagi data, dan inovasi berani adalah kunci menuju industri udang yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ia pun menyampaikan antusiasmenya menyambut komunitas global di Utrecht pada bulan September nanti.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program acara, kunjungi www.shrimp-forum.com/programme.