Meski potensi perikanan tangkap di Kabupaten Bantul-D.I Yogyakarta sangat besar, tetapi produksinya belum maksimal. Banyak kendala di sektor perikanan tangkap saat ini, antara lain armada perahu yang digunakan nelayan berukuran kecil dan ketersedian BBM yang terbatas, sehingga menyebabkan mobilitas nelayan juga jadi terbatas. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Istriyani di Bantul, Sabtu (1/10).

Untuk menyikapi situasi tersebut, Istriyani tetap melakukan upaya agar ada peningkatan nelayan-nelayan baru, meskipun kenaikannya masih sangat kecil. Oleh sebab itu, pihaknya justru mendorong peningkatan produksi perikanan melalui kegiatan budidaya.

“Tetap ada pertumbuhan nelayan satu, dua, tiga, empat orang, jadi sudah ada generasi nelayan. Namun kalau menjadi andalan saya pikir lama, makanya yang benar-benar kita genjot untuk produksi maksimal itu perikanan budidaya terutama lele,” katanya seperti dilaporkan oleh Antara.

Menurutnya, perikanan budidaya memiliki potensi yang tidak kalah besar di Bantul, potensi lahan untuk pengembangannya sangat luas. Selain itu, sumber daya manusianya dinilai memadai.

“Bantul fokus ke perikanan budidaya, dan yang benar-benar kita genjot untuk memproduksi maksimal itu ikan budidaya terutama lele pada kolam bulat,” ujar Istriyani. Kolam bulat yang ia maksud tidak lain adalah kolam bulat dengan menerapkan padat tebar tinggi dan sistem bioflok.

“Itu yang benar-benar kita dorong, karena dari sisi lahan kita luas, kolam bulat mau ditaruh di mana-mana bisa, setiap lahan kosong yang penting ada air. Dan lele ini tidak butuh air mengalir, makanya kita genjot kolam lele kolam bulat yang padat tebar tinggi,” katanya.

Dia mengatakan, total produksi perikanan di Bantul pada 2021 sebanyak 13.870 ton, terdiri perikanan tangkap sebanyak 850,73 ton, perikanan budidaya 12.853,28 ton, dan pengolahan 166,15 ton. “Untuk produksi perikanan tahun ini belum kita hitung, namun kita optimis ada peningkatan dari tahun lalu, kalau targetnya pada 2022 di angka 13.840 ton,” pungkasnya.