Sebanyak tujuh perusahaan eksportir produk turunan rumput laut dari Indonesia berpartisipasi dalam pameran Food Ingredients Europe (FIE) 2022, yang berlangsung di Paris, Prancis (6-8/12). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT. Surya Indoalgas, PT. Amarta Carrageenan Indonesia, PT. Hydrocolloid Indonesia, PT. Rote Karaginan Nusantara dan PT. Agar Swallow.

Melalui pameran FIE, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai fasilitator booth produk-produk dari Indonesia, menargetkan peningkatan pasar produk olahan “emas hijau” atau rumput laut asal Indonesia, khususnya ke wilayah Eropa. 

Menurut Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini, ekspor produk turunan rumput laut seperti hydrocolloid ke Uni Eropa masih sangat kecil karena sebagian besar kebutuhan mereka masih dipasok dari Irlandia, Prancis, dan Jerman. Padahal menurut Ishartini, produk dari Indonesia juga memiliki kualitas yang baik. 

“Secara umum produk olahan yang kami bawa kesini (Paris) memiliki keunggulan karena dihasilkan dari bahan baku rumput laut dengan kualitas terbaik dari Indonesia,” kata melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Rumput laut sebagai “emas hijau” yang perlu dioptimalkan

Mengusung brand “Indonesia Seaweed: Natural binding solutions to the world”, KKP ingin menunjukkan bahwa “emas hijau” dari perairan Indonesia tak kalah berkualitas dan bisa menjadi solusi mendukung ketahanan pangan dunia.  

“Alhamdulillah selama pameran berlangsung banyak kontak dagang terjadi dan tercatat potensi transaksi hampir menembus USD 10 juta dengan produk yang diminati  Semi Refined Carrageenan, Refined Carrageenan, Agar Powder, Seaweed Protein, Phytafiber, KR100 Carrageenan, Konjac Visuiles, Konjac Gum, Kappa, Iota, ATC Kappa, Kappa Chips, SRC Kappa Meat, SRC Kappa Dairy, SRC Kappa Noodle,” terang Ishartini. 

Adapun calon buyers yang berminat terhadap produk rumput laut Indonesia berasal dari negara Prancis, Korea Selatan, Ceko, Italia, Belanda, Turki, AS, Iran, Austria, Polandia, Portugal, Hungaria, Israel, Vietnam, Malaysia, Jerman, Malta, Algeria, China, Maroko, Arab Saudi, Thailand, Mesir, Serbia, Panama, Chili, Jepang, India, Spanyol, Filipina, Swedia, Argentina. 

“Semoga dari hasil pameran ini bisa meningkatkan akses dan penetrasi produk hydrocolloid Indonesia tidak hanya di pasar Uni Eropa, namun juga di pasar dunia,” harap Ishartini.

Sumber foto: Siaran Pers KKP