Setelah tiga tahun vakum akibat Covid-19, pameran produk perikanan bertajuk Seafood Show of Asia akan kembali digelar pada 9 – 12 November 2022, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Seafood Show of Asia 2022 akan digelar bersamaan dengan SIAL Interfood, dan akan diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang seafood, dari total 750 perusahaan di bidang kuliner dan horeca (hotel, restoran, dan catering) yang mengikuti.
CEO penyelenggara event Krista Exhibition, Daud D Salim, mengatakan bahwa perusahaan yang akan mengikuti pameran Seafood Show of Asia 2022 berasal dari 27 negara. Antara lain Australia, Belanda, Tiongkok, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, Amerika Serikat, Vietnam, dan Yunani.
Baca juga: Kereta api siap distribusikan hasil perikanan dengan cepat
“Tahun ini terasa sangat istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan industri makanan minuman yang di dalamnya ada industri pengolahan perikanan,” kata Daud dalam konferensi pers online, Jumat (4/11).
Ia menargetkan pengunjung pada tahun ini sebanyak 82 ribu atau setara dengan dengan jumlah pengunjung pada 2019. Seafood Show Asia 2022 akan melibatkan para peserta dari industri pengolahan perikanan. Selain buyer asing, para pengunjung dan peserta juga dapat berdiskusi dengan konsumen lokal seperti chef, pengusaha catering, ritel modern, hotel, restoran, hingga distributor perikanan.
“Sampai hari ini sudah 46 ribu pengunjung yang mendaftar secara online. Event sebelumnya selama 4 hari berlangsung sebanyak 85 ribu pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp500 miliar. Sebab, transaksi bisa terjadi setelah pameran berlangsung,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Erwin Dwiyana, menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terahir tren produksi perikanan dari sektor budidaya dan penangkapan alami peningkatan rata-rata 2,8 persen. Pada tahun 2021, produksi perikanan mencapai 24,4 juta ton.
KKP mencatat, nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD5,7 miliar atau sekitar Rp90 triliun. KKP juga terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor hingga USD7,13 miliar di tahun 2024.
“Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa,” katanya.
Erwin juga mengungkapkan pihaknya terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global. Salah satu program terobosan KKP yaitu pengembangan perikanan budidaya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan, selain lobster, kepiting/rajungan, dan rumput laut.
Info Seafood Show Asia 2022 selengkapnya dapat di lihat di sini.