Siapa yang tidak kenal dengan ikan salmon. Kandungan gizinya yang tinggi dan rasanya yang lezat membuat ikan laut ini jadi komoditas primadona. Ikan salmon merupakan komoditas impor yang memiliki harga relatif tinggi, sehingga pasarnya hanya meliputi konsumen golongan menengah ke atas. 

Secara taksonomi, ikan salmon termasuk ke dalam famili Salmonidae yang hidup di samudera Atlantik dan samudera Pasifik. Ikan ini dihasilkan melalui penangkapan di alam liar maupun melalui aktivitas budidaya (akuakultur). Saat ini kita mudah menemukan daging ikan salmon dalam sediaan fillet yang siap diolah, daging ikan beku, maupun dikalengkan di pasar modern

Kandungan nutrisi ikan salmon

Beberapa keunggulan dari aspek nutrisi menjadi andalan ikan salmon dalam meraih animo konsumen. Ikan salmon mengandung protein dan vitamin D yang tinggi. Ikan ini juga mengandung kolesterol dengan kadar yang bervariasi antara 23–214 mg/100 g tergantung pada spesiesnya itu sendiri. Salmon yang telah dimasak mengandung DHA antara 500–1500 mg dan EPA antara 300–1000 mg per 100 gram sajian. 

Beberapa mineral penting yang ada dalam ikan salmon adalah kalium, selenium, dan vitamin B-12. Selenium dalam hal ini berperan untuk membentuk antioksidan dalam tubuh. Kandungan lain yang dianggap paling bermanfaat dalam ikan salmon adalah asam lemak omega-3. Bersama astaxanthin, asam lemak omega-3 pada salmon bermanfaat dalam melindungi otak dan sistem saraf dari peradangan. 

Omega-3 adalah asam lemak esensial alami pada ikan salmon. Yakni dalam bentuk asam eikosapentatonik (EPA) dan asam dokosaheksanoik (DHA) yang pada gilirannya berperan penting sebagai asam lemak struktural utama di sistem saraf pusat dan retina. Asam lemak esensial tersebut berfungsi dalam perkembangan otak pada balita, serta menurunkan risiko aterosklerosis, hipertensi dan stroke.

Baca juga: Manfaat super mengonsumsi ikan

Faktor-faktor pembentuk warna merah daging salmon

Dari sisi penampilan, daging ikan salmon cukup mudah dibedakan dengan daging ikan jenis lain karena memiliki warna yang merah. Lebih tepatnya berwarna jingga kemerahan. Sedangkan ikan lain cenderung berwarna putih. Warna jingga kemerahan pada daging salmon muncul secara alami karena keberadaan pigmen karotenoid astaxanthin dan canthaxanthin yang didapatkan ikan salmon dari krill (udang-udangan) dan zooplankton yang menjadi makanan alami mereka.  

Pakan alami tersebut hanya terdapat di habitat asli ikan salmon. Sehingga warna ikan salmon hasil budidaya yang tidak mendapatkan pakan alami tersebut, dagingnya cenderung berwarna abu-abu pucat seperti ikan pada umumnya. 

Karotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye, dan merah serta larut dalam minyak (Winarno, 1984). Karotenoid merupakan grup pigmen yang terdapat pada kulit, alat-alat dalam tubuh ikan dan bagian-bagian lainnya dari ikan. Pigmen yang telah diisolasi dari grup ikan tuna adalah ”tunaxanthin” dan pigmen tersebut merupakan karakteristik utama yang memunculkan warna merah pada ikan-ikan laut pada umumnya. 

Selain dipengaruhi oleh pakan, intensitas warna daging salmon juga dipengaruhi oleh spesies salmonnya itu sendiri. Salmon jenis  ‘sock-eye‘ dari  perairan Alaska yang kaya akan udang-udangan misalnya, merupakan spesies yang memiliki warna daging paling merah diantara semua jenis salmon. 

Pembentukan warna daging pada salmon juga dipengaruhi oleh myoglobin. Yaitu protein yang bertanggung jawab atas pembentukan warna merah pada daging ikan. Myoglobin tidak beredar di darah tapi ada di sel jaringan. Bila bereaksi dengan oksigen, myoglobin akan berubah menjadi oxymyoglobin dan menghasilkan warna merah cerah. 

Warna pada daging juga dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pakan, dan aktivitas ikan. Daging dari hewan yang lebih tua akan berwarna lebih gelap karena kadar myoglobin meningkat seiring bertambahnya umur (USDA, 2018).

Berdasarkan kualitas warna pada daging, ikan salmon hasil tangkapan memiliki harga yang dua sampai tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan hasil budidaya. Hal ini berkaitan dengan rasanya yang lebih gurih dan kandungan nutrisi yang lebih naik. 

Baca juga: Bahan baku lokal untuk aquafeed masih terkendala kualitas dan kuantitas

Menstimulasi warna pada daging ikan

Seiring dengan berkembang pesatnya budidaya ikan salmon di berbagai negara, maka berkembang pula teknologi untuk membentuk warna merah pada daging salmon agar menyerupai warna ikan salmon dari habitat aslinya. Pembentukan warna merah yang lebih cemerlang pada salmon hasil budidaya dapat dilakukan dengan pendekatan pemberian pakan berpigmen. 

Pigmen dapat diberikan dengan beberapa cara. Antara lain melalui pemberian pakan berupa udang-udangan, penggunaan pewarna sintetik astaxanthin dan canthaxanthin, atau ekstrak ragi merah (Phaffia rhodozyma) yang akan memberikan efek warna merah jingga pada daging ikan salmon yang dibudidayakan. Memang pemberian suplemen pigmen merupakan komponen pembiayaan yang paling mahal dalam budidaya ikan salmon (≥20% dari biaya pakan), namun sangat efektif meningkatkan keuntungan. 

SalmoFan™ lineal by DSM

Penilaian kualitas warna daging salmon menggunakan kartu warna DSM SalmoFan™

Pentingnya warna daging ikan dalam tataniaga ikan salmon telah memunculkan fenomena  baru dalam sistem budidaya. Saat ini, beberapa perusahaan pembudidaya ikan salmon menawarkan katalog warna kepada pedagang besar ikan salmon, sehingga mereka bisa memilih warna daging yang menurut mereka paling disukai oleh konsumen. 

Demikian pula untuk menilai kualitas warna yang terbentuk. Penggunaan standar berbasis visual menggunakan kartu warna (color card) telah umum dilakukan dalam perniagaan ikan ini. Kartu warna tersebut digunakan berdasarkan pemilihan standar yang sesuai dari Natural Color System (NCS) dan dikombinasikan dengan penilaian visual warna daging oleh panelis terlatih. Metode ini akan menghasilkan penilaian yang cukup akurat terhadap kualitas daging ikan salmon yang dihasilkan dalam budidaya.

Pertanyaan selanjutnya adalah: Amankah penggunaan pewarna tersebut? 

Sebenarnya pemberian pewarna makanan ini akan aman bagi tubuh manusia jika tidak dikonsumsi berlebihan. Dan sejatinya tujuan pewarnaan ini hanya untuk membuat daging ikan lebih menarik saat disajikan. Sehingga saat konsumen menikmatinya, akan terasa sensasi memakan ikan salmon yang prestisius.