Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), memiliki potensi pengembangan industri perikanan yang baik seiring dengan meningkatnya produksi perikanan tangkap. Kota Taman ini menjadi produsen ikan tuna, tongkol, dan cakalang (TTC) terbesar di Kaltim dengan masing-masing volume produksi sebesar 641 ton, 3,9 ribu ton, dan 1,16 ribu ton pada tahun 2020. Sementara total produksi perikanan tangkapnya mencapai 18,3 ribu ton. Terbesar kedua di Kaltim setelah Kutai Kartanegara yang mencatatkan produksi perikanan tangkap sebesar 116,8 ribu ton.
Dengan adanya peningkatan produksi itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto, menilai bahwa Bontang memiliki potensi untuk pengembangan industri hilir perikanan.
“Untuk mendukung peningkatan mutu dan nilai tambah produk perikanan, maka perlu adanya industri manufaktur pengalengan ikan di Kaltim. Di Kaltim yang paling potensial mengembangkan itu adalah Bontang. Sebab, Bontang terus mengalami peningkatan produksi tangkap laut, seperti ikan cakalang, tongkol, dan tuna,” ungkap Puguh kepada prokal.co.
Sektor kelautan dan perikanan telah menjadi salah satu sektor unggulan nasional yang mencakup seluruh rantai produksi dari hulu hingga hilir. Namun, pembangunan sektor ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk aspek produksi di hulu, pengolahan, hingga pemasarannya di hilir.
Berkenaan dengan hal itu, pemerintah telah mengambil kebijakan untuk mempercepat industrialisasi kelautan dan perikanan yang melibatkan integrasi sistem produksi dari hulu hingga hilir. Upaya ini bertujuan untuk membantu calon investor dalam mendapatkan data dan informasi mengenai potensi dan peluang investasi di Kaltim.
Puguh juga sudah melakukan kegiatan penyusunan kajian untuk menginformasikan potensi dan peluang investasi yang siap ditawarkan kepada investor sesuai ketersediaan sumber daya alam, fasilitas dan infrastruktur pendukung, serta dukungan kebijakan daerah dan pusat.
“Sampai sekarang, memang belum ada industri pengalengan ikan di Kaltim, padahal potensi ikan yang ada terbilang cukup besar. Karena itu hal ini bisa dimanfaatkan Bontang untuk membuat industri pengalengan ikan pertama di Kaltim,” pungkasnya.
Sumber foto utama: Canva