Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Desa Kertasana di Kabupaten Pandeglang, Banten, sebagai sentra budidaya ikan mas koki. Hari ini, desa tersebut resmi dicanangkan sebagai Desa Ekspor Ikan Mas Koki oleh pemerintah.
Menurut Trenggono, potensi budidaya ikan mas koki di Desa Kertasana sangat besar dan bisa menjadi penggerak ekonomi daerah. Karena itu, KKP akan mendorong peningkatan produksi agar desa ini bisa menjadi pusat budidaya ikan koki berskala nasional.
“Kami akan dukung agar budidaya ikan koki di sini bisa berkembang lebih besar lagi. Harapannya, kalau orang cari ikan koki, ya datang ke sini. Setiap desa harus punya keunggulan masing-masing. Misalnya kalau mau cari patin, bisa ke Lebak,” ujarnya saat berkunjung ke lokasi, Kamis (8/5).

Pemerintah canangkan Desa Kertasana di Pandeglang sebagai Desa Ekspor Ikan Mas Koki, Kamis (8/5). ©KKP
KKP akan menurunkan tim teknis untuk mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan agar produksi ikan mas koki di Desa Kertasana bisa terus ditingkatkan. Budidaya ini sendiri dikelola oleh BUMDes Karya yang dibina oleh PT Limas Inti Makmur (LIM). Selain memberikan pelatihan tentang kultur pakan alami dan pembenihan ikan hias, PT LIM juga membeli ikan hasil produksi dari BUMDes.
“Kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Kementerian Desa akan terus kami perkuat untuk mewujudkan desa-desa unggulan di sektor perikanan,” tambah Trenggono.
PT LIM sendiri telah mengekspor ikan mas koki dari Desa Kertasana ke berbagai negara, seperti Jepang, Filipina, Vietnam, negara-negara di Eropa, Australia, hingga Afrika Selatan. Setiap tahunnya, ekspor ikan koki dari desa ini mencapai sekitar 2,5 juta ekor. “Permintaan luar biasa banyak, sampai-sampai kami kewalahan. Australia saja rutin minta 20–30 ribu ekor setiap dua minggu,” ungkap perwakilan PT LIM, Omar Dany.
***
Editor: Asep Bulkini