PT Napindo Media Ashatama (Napindo), penyelenggara Indo Fisheries 2025 Expo & Forum, menggelar acara Road to Indo Fisheries 2025: Buka Puasa Bersama Pelaku Usaha Perikanan pada Rabu, 5 Maret 2025, di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan  memperluas jaringan bisnis, mendorong kolaborasi, serta menjadi forum diskusi dan berbagi infromasi guna memperkuat sinergi dalam mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan akuakultur di Indonesia.

Sebagai bagian dari rangkaian menuju Indo Fisheries 2025, acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di industri perikanan, termasuk pelaku usaha, asosiasi, akademisi, dan perwakilan pemerintah. Project Director Napindo, Lisa Rusli, menekankan bahwa sektor perikanan dan akuakultur memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional.

Dengan potensi sumber daya kelautan yang melimpah, industri ini berpeluang menjadi pemain global yang lebih kompetitif. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan inovasi, investasi, dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.

“Sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendukung kemajuan sektor perikanan dan akuakultur, Indo Fisheries sebagai pameran dan forum internasional dapat menjadi wadah bagi para pelaku industri untuk bertemu, bertukar wawasan, serta menjajaki berbagai peluang dan inovasi terbaru. Kami berharap acara ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam industri ini, sekaligus memperkuat daya saing sektor perikanan dan akuakultur indonesia di kancah global,” ujar Lisa.

Baca juga: Global Shrimp Forum 2025: Pendaftaran telah dibuka

Menurutnya, sepanjang tahun 2024, Indonesia berhasil mengekspor produk perikanan senilai USD 5,95 miliar, meningkat 5,7% dari tahun sebelumnya. Sementara nilai impornya mencapai USD 0,52 miliar, atau hanya 8,8% dari nilai ekspornya. Angka tersebut menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor bersih produk hasil perikanan.

“Maka dari itu, mari bersama-sama jadikan Indo Fisheries menjadi platform bagi para pelaku industri untuk bertemu, berbagi wawasan, menjalin kerja sama strategis, serta mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh asosiasi serta perusahaan yang hadir di sini, agar Indo Fisheries 2025 menjadi ajang yang semakin besar dan bermanfaat bagi kita semua,” tutup Lisa.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Erwin Dwiyana, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kelancaran industri perikanan dari hulu ke hilir. Tahun ini, pemerintah berupaya memberikan dukungan terhadap event Indo Fisheries yang lebih optimal dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dalam hal kerjasama kami berupaya memberikan dukungan yang berbeda dibandingkan tahun lalu dimana kami menjadi co-host. Tahun ini tentunya kami mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Napindo. Kami mengajak seluruh asosiasi, pelaku usaha, dan eksportir Indonesia untuk meramaikan kegiatan ini. Kami tidak hanya ingin mereka menjadi peserta pameran, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan business matchmaking dan pertukaran informasi, baik antar pelaku usaha maupun dengan mitra dagang dan pemerintah,” ujar Erwin.

Erwin juga menambahkan dengan semua upaya ini, Indo Fisheries 2025 dapat menjadi momentum yang signifikan bagi industri perikanan Indonesia, memperkuat jaringan, dan meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar global.

“Kami berharap Indo Fisheries juga dapat berdiri sendiri sebagai pameran terbesar untuk produk seafood di dunia. Sebagai negara maritim dengan sumber daya ikan yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik banyak pembeli dari luar negeri dan mempertemukan mereka dengan para pemasok utama produk perikanan Indonesia.”

Sebagai pameran dan forum internasional teknologi komprehensif perikanan, akuakultur meliputi budidaya, pakan, bibit, kesehatan, cold storage, dan pengolahan makanan , Indo Fisheries ke- 15 akan diselenggarakan pada 2 – 4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC), Surabaya, bersamaan dengan Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, dan Indo Vet 2025 Expo & Forum.

Lebih dari 300 peserta dari 30 negara, 10 paviliun negara, serta 15.000 pengunjung dari berbagai sektor, termasuk peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur, diharapkan turut berpartisipasi dan meramaikan pameran dan forum internasional ini selama 3 hari penyelenggaraan.