Holding BUMN bidang pangan ID FOOD bersama startup D3 Labs baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama Pengembangan dan Penerapan Sistem Teknologi Informasi Perdagangan Perikanan, yang dilakukan di acara SAFET (Seafood and Fisheries Emerging Technologies) 2023, di Bali (3/10).  Kerja sama tersebut yakni berupa pengembangan aplikasi lelang hasil perikanan berbasis digital dan berteknologi blockchain, bernama Indonesia Fishery Exchange (IFX).

Menurut Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, Dirgayuza Setiawan, kerja sama tersebut sebagai upaya penguatan sektor perikanan nasional melalui digitalisasi. Tujuannya agar bisnis proses perikanan menjadi lebih efisien, transparan, dan berdaya saing. 

“Kami menyadari betapa pentingnya penguatan industri perikanan, terutama di Indonesia sebagai salah satu produsen ikan terbesar di dunia. Kolaborasi dengan D3 Labs merupakan bentuk komitmen dalam mendorong inovasi di industri perikanan. Selain berdampak pada efisiensi dan transparansi, pemanfaatan teknologi blockchain ini dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan mitra nelayan, serta keberlanjutan di sektor perikanan,” ujar Yuza seperti dikutip oleh Kontan.

Yuza mengungkapkan bahwa bisnis perikanan ID FOOD saat ini dijalankan oleh PT Perikanan Indonesia (Perindo) sebagai member ID FOOD. Perindo merupakan BUMN yang bergerak di berbagai bidang usaha di berbagai level rantai pasok di sektor perikanan. Antara lain dengan menjalin kerja sama dengan nelayan, menjadi off-taker, menyimpan dan mengolah hasil tangkap, hingga menjual produk olahan perikanan. 

Baca juga: Akankah masa depan seafood tak lagi dari laut?

“Dukungan pelaku startup diharapkan dapat mengakselerasi transformasi digital dalam aktivitas bisnis PT Perikanan Indonesia,” harap Yuza.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono, menjelaskan bahwa platform pelelangan yang real time tersebut akan memberikan manfaat berupa peningkatan pembelian ikan hasil tangkapan nelayan, transparansi harga jual ikan, serta kepastian tempo pembayaran.

Sementara itu, Pendiri dan Co-CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, yakin bahwa kolaborasi tersebut dapat mendorong perubahan positif di industri perikanan Indonesia. Menurutnya, aplikasi yang diharapkan mulai beroperasi dalam waktu dekat tersebut, punya potensi besar merevolusi industri perikanan tanah air. 

“Dengan penerapan blockchain, IFX akan membawa sejumlah manfaat signifikan bagi industri perikanan. Termasuk monitoring stok dan lelang yang transparan, pembayaran digital yang memudahkan transaksi, KYC (know your customer) dan manajemen akun untuk menghindari transaksi dari pembeli fiktif, serta integrasi dengan pasar penjualan digital di luar negeri. Ini adalah langkah besar dalam mengubah industri perikanan Indonesia,” ungkap Tigran.

Tigran juga mengatakan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya sebagai awal langkah maju dalam pengembangan inovasi teknologi di industri perikanan, tetapi juga sebagai upaya bersama dalam mewujudkan visi industri perikanan yang lebih baik di masa depan.
***